Sinopsis

Cacing yang bekerja di perusahaan asuransi diminta atasannya untuk bernegosiasi dengan musuh lama mereka, geng motor Road Devils supaya tidak membuat kerusuhan lagi di Bandung.  Korban sudah banyak dan claim asuransi menumpuk. Cacing menyanggupi, dan para sahabatnya, Dadang, Mulder, Ciko dan Coki ikut menemani Cacing pulang ke Bandung. Mulder yang mendapat posisi sebagai wakil direktur di perusahaan papinya, memutuskan mundur karena merasa papinya bekerjasama dengan orang asing untuk mengeksploitasi Indonesia.

The Tarix Jabrix yang menggunakan mobil kantor, dilumpuhkan oleh Road Devils yang sekarang sudah memiliki jenderal baru, seorang gadis galak dan jagoan bernama Melly. Bukan cuma uang negosiasi yang diambil, namun mobil kantor dirusak, dan yang paling memakan harga diri Cacing: jaket kesayangannya juga disita oleh Melly karena Cacing kalah adu balap. Cacing malu berat, karena Emak Cacing juga diserang oleh Road Devils.

The Tarix Jabrix menyatakan perang dengan Road Devils, dibantu Barokah, mantan jenderal Road Devils yang ingin menggulingkan Melly. The Tarix Jabrix membuat perjanjian dengan Road Devils, mereka ingin mengadakan balapan ulang. Geng motor yang kalah harus dibubarkan. Melly menyanggupi. The Tarix Jabrix pun berlatih dengan Laksamana Roda Gila. Dadang bertemu kembali dengan Mayang yang ternyata juga murid Laksamana Roda Gila.

Atas ide Barokah, Cacing berusaha mencari kelemahan Melly dengan berpura-pura melakukan pendekatan ke Melly. Maksud menjadi agen rahasia, Cacing malah jatuh cinta pada Melly. Mulder yang minggat dari rumah, dibujuk oleh papinya untuk kembali. Mulder tetap menolak. Yang tidak diketahui: sebuah bencana besar siap melanda.