Ibu Awit (Awit's mother)
Sutradara
Penulis skenario
Sinopsis

Awit hamil sebelum menikah, karena pacarnya meninggal oleh kecelakaan pesawat yang dicobanya. Hal ini baru diketahui di akhir film. Dasar dari kisah ini adalah prasangka-prasangka. Untuk menutupi aib dalam keluarga, pemuda Inu yang telah banyak berhutang budi, terpaksa menyediakan diri mengawini Awit. Dengan kejadian itu, Mila yang telah membina hubungan cinta dengan Inu memutuskan hubungan dan kawin dengan pemuda lain. Semula Inu ingin segera menceraikan Awit setelah bayinya lahir, tapi Mila yang kawin dengan orang lain membuat Inu seolah putus asa dan pergi dari rumah mertuanya, janda kaya, yang sibuk terus mengurusi enam organisasi sosial. Berkat dorongan sahabatnya, Obos, Inu terbuka matanya bahwa Awit mencintainya. Begitu juga sebaliknya. Apalagi prasangka tentang Awit juga punah setelah mengetahui latar belakang Awit sesungguhnya dari sahabat Awit lewat Obos juga. Ibu Awit terpukul ketika Awit pergi dari rumah. Ia merasa bersalah kurang memberi perhatian pada Awit. Obos berhasil menemukan Awit yang hidup mandiri bersama dua pembantu setianya dan sudah bekerja. Inu yang pada awalnya kecewa melihat Awit diantar lelaki berganti-ganti, akhirnya luluh ketika anak Awit sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit.

Catatan

Diangkat dari cerita bersambung yang dimuat di majalah berbahasa Sunda "Mangle" berjudul "Sanggeus Halimun Peuray". Satu dari lima film yang dibiayai Dewan Film Nasional 1981-1982. Empat lainnya: Sorta, Titian Serambut Dibelah Tujuh, Lima Sahabat, dan Peristiwa Don Muang (Woyla), yang tak selesai.Kopi 35 mm / VCD / DVD judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.